Catatan untuk Ibu dan Ayah di Dunia Lain
Malam
ini aku terjaga lagi
Ibu
dan ayah datang padaku
Mungkin
mereka tahu aku merindukan mereka
Mungkin
dia tahu bahwa aku lagi sakit
Lagi
butuh belaian mereka
Sama
seperti kala aku bersama mereka
Tuhan,
Kau tahu betapa aku mencitai mereka
Kau tahu betapa aku membanggakan mereka
Kau
tahu betapa ingin aku membahagiakan mereka
Tapi
mereka curang,
Mereka
memilih pergi meninggalkanku
Ditengah-tengah
janjiku kepada mereka
Bahwa
mereka akan ku bawa ke langit
Melihat
indahnya awan
Kuingat
waktu itu
Ketika
aku berencana untuk mengirim applikasi beasiswa
Rencana
S2 untuk kesekian kalinya
Mereka
berkata
Nak,
kami selalu mendoakanmu
Insya
Allah tahun ini kamu akan lulus
Dan
mereka sangat yakin akan hal itu.
Ibuku,
kemudian menghampiriku
Berbisik….Nak,
kalau nanti kamu sudah di Amerika
Jangan
lupa untuk menyisakan uangmu untukku
Supaya
saya bisa berangkat haji secepatnya
Yah,
beliau takut ga berangkat haji karena umurnya sudah 50 an.
Waktu
itu aku bahkan berkata,
Ibu,
jangankan pergi haji, membawa ibu ikut bersama keluarga kecilku pun keluar
negeri akan aku usahakan. Akan aku buktikan pada tetangga yang selalu memandang
remeh kita bahwa keluarga yang dari desa, kampungan dan miskin, yang mereka
cela sehari-hari itu bisa hidup lebih layak.
Beliau
memelukku dan menitikkan air matanya.
Tapi,
Sungguh. Mereka tidak adil. Mereka curang.
Ibu
dan ayah meninggalkanku sebelum pengumuman kelulusanku ke amerika tiba
Sebelum
pengumuman tentang pengumuman sertifikasi ku ada
Dua
moment yang bagiku pastinya sangat membahagiakan mereka
Oh,
Tuhan. Malam ini air di balik pelupuk mata ini tak terbendung lagi
Di
tengah-tengah tahajjudku tertumpah
AKU
SANGAT MERINDUKAN MEREKA
Setiap
Al Fatihah yang kuucapkan dalam setiap doaku
kupersembahkan
untuknya
tempatkan
mereka di surgamu
tempatkan
mereka di tempat tertinggi dan terindahMu
berikan
yang terbaik buat mereka
sama
seperti aku dulu
mereka
selalu melakukan yang terbaik untukku
Tuhan,
sungguh tak enak menjadi yatim
Kurasakan
kehampaan di tengah hiruk pikuk dalam bingar
Kurasakan
kesepian dalam keramaian kota
Kurasakan
kesesakan dalam kebahakan tawa
Tapi
yah, itulah Jalanku
Jalan
yang menurut-Mu harus kulalui
Dan
menurut-Mu itulah yang terbaik untukku
I’ll
take it God
Aku
tak akan nyerah pada keadaan ini
Karena
aku yakin, meski mereka tak lagi ada dalam nyata
Mereka
akan selalu ada di sini
Di
sisi sebelah hatiku
Menemaniku
disaat jatuh dan bangunnya aku
Di
saat aku resah dan terjaga dari tidur
Sama
seperti rasa ku malam ini
Tuhan,
Bantu
aku mengatakan
Sampaikan
pada mereka
Tentang
cintaku pada mereka
Yang
tak terhapus oleh masa
Takkan
terhapus oleh jaman
…salemba
tengah, 16 Nopember 2011. …pukul 02.35.
Komentar
Posting Komentar